Sabtu, 05 Oktober 2013

BIOAKTIVITAS SENYAWA TERPENOID


Lumut Hati sebagai Aktivitas Antimikroba



Lumut adalah tumbuhan yang mudah kita temui. Secara biologi, lumut digolongkan ke dalam tumbuhan tingkat rendah dan termasuk dalam divisi Bryophyta. Lumut dapat ditemui di tempat-tempat yang lembab dan termasuk dalam tumbuhan darat asli. Lumut ada banyak jenisnya, misalnya lumut hati.
Tentang Lumut

Tumbuhan ini sudah terbentuk embrio namun belum memiliki akar, batang dan daun hanya spora saja. Sel perkembangan lumut dibedakan atas sel kelamin jantan yang disebut anteridium dengan bentuk gada, yang berfungsi menghasilkan sperma, sedangkan sel kelamin betina yaitu arkegonium yang berbentuk botol berfungsi menghasilkan ovum.

Meskipun memiliki sperma dan ovum, tumbuhan ini tidak selalu berkembang biak dengan pembuahan karena terjadi pergiliran. Pergiliran ini disebut metagenesis, yang terjadi antara sporofit yang menghasilkan spora dan gametofit yang menghasilkan sperma dan ovum.

Generasi gametofit menjadi dominan pada lumut sedangkan pada tumbuhan tingkat tinggi generasi gametofitnya tereduksi. Gametofit pada lumut ada yang serumah seperti halnya lumut hati, adapula yang berumah dua seperti lumut daun.

Tumbuhan lumut sering disebut sebagai tumbuhan perintis. Sifatnya yang mudah tumbuh dimanapun keadaan kondisinya berguna untuk membuka jalan bagi tumbuhan lain untuk dapat tumbuh pada kondisi yang sebelumnya tidak memungkinkan.

Lumut dapat tumbuh dimana saja dikarenakan dirinya tidak memiliki akar sejati. Alat tumbuh dan menempel bukanlah akar namun rhizoid, yaitu akar semu sehingga memungkinkan tumbuhan ini menempel di tempat yang bahkan tidak mungkin tumbuhan lain untuk dapat tumbuh.

Tumbuhan lumut digolongkan dalam tiga kelas, yaitu lumut daun (Musci), lumut hati (Hepaticae), dan lumut tanduk (anthocerotae). Lumut hati adalah jenis lumut yang berumah satu, sel kelamin jantan (anteridium) dan sel kelamin betina (arkegonium) berada dalam satu individu.

Lumut ini termasuk jenis lumut yang mudah sekali tumbuh dan berkembang biak. Di Amerika Utara misalnya, tumbuhan lumut hati dianggap sebagai gulma karena pesatnya pertumbuhan. Marchantia polymorpha, Marchantia paleacea, dan Marchantia emarginata sangat mudah tumbuh di daerah beriklim dingin dengan suhu rata-rata 18-22ÂșC.

Pertumbuhan akan sangat meningkat manakala kadar nitrogen dalam udara cukup tinggi. Penyemprotan herbisida untuk menanggulangi gulma pun akan terasa sia-sia karena terjadi ledakan pertumbuhan.

Dari sebuah penelitian, diketahui bahwa ekstrak lumut ini memiliki kandungan isoflavonoid, bioflavonoid, dan flavonoid. Beberapa jenis lumut hati juga mengandung triterpenoid dan steroid. Fungsi dari senyawa aktif pada lumut ini antara lain:

1. Terpenoid

Kadang tumbuhan memiliki kandungan minyak atsiri. Minyak atsiri ini terdiri atas senyawa dominan yakni terpenoid. Terpenoid dalam tumbuhan dapat digolongkan berdasarkan atas jumlah atom karbon pada konformasinya. Yang paling rendah adalah Isoprena, Monoterpenoid hingga Poliisopren.

Fungsi dari senyawa ini adalah antibakteri, antijamur, antivirus, dan dapat digunakan dalam pengobatan dan terapi. Triterpenoid adalah senyawa yang mendominasi senyawa terpenoid dengan jumlah rantai 3 kali rantai terpenoid, yang memiliki aktivitas antimikroba yang terbaik.
2. Steroid

Steroid merupakan derivatif (senyawa turunan) dari senyawa terpenoid. Senyawa ini berasal dari penggabungan senyawa triterpenoid dengan sikloartenol. Fungsi senyawa steroid adalah bahan baku untuk pembuatan obat.

Secara umum, senyawa kimia yang terkandung pada lumut jenis ini memiliki aktivitas antimikroba, antibakteri, dan antivirus sehingga banyak penelitian mengenainya sebagai antimikroba. Biasanya penelitian menggunakan sampel bakteri dan mikroorganisme dengan metode cakram pada sebuah preparat uji. Ekstrak dari obyek yang diteliti diambil kemudian diujikan pada mikroorganisme yang menjadi sasaran

Antimikroba harus memiliki syarat tidak beracun bagi pangan, tidak berasa, dan tidak mengubah cita rasa serta memiliki kemampuan membunuh dibanding menghambat pertumbuhan mikroba. Oleh karena itu perlu dilakukan sebuah penelitian dan kajian yang baik untuk mengetahui kemampuan antimikroba suatu obyek.

Diyakini antimikroba memiliki mekanisme yang hanya bersangkutan pada suatu mikroorganisme sehingga tidak mengganggu metabolisme manusia. Mekanisme ini berkaitan erat dengan sintesis dinding sel mikroorganisme, membran sel, replikasi DNA, dan metabolit sekunder dari suatu mikroorganisme.

Telah dijelaskan di atas, bahwa kandungan lumut jenis ini yang berupa flavonoid berfungsi menghambat enzim. Enzim ini berfungsi dalam sintesis dinding sel pada suatu mikroorganisme.

Apabila dinding sel gagal disintesis, maka membran sel pun juga tidak mungkin tersintesis yang mengakibatkan kekacauan pada struktur mikroorganisme. Metabolisme pun terhenti pada mikroorganisme, yang menyebabkan kematian sehingga secara tidak langsung.

Fungsi antimikroba adalah mengganggu dan merusak metabolisme suatu mikroorganisme. Ada banyak jenis penggangguan metabolisme ini, baik oleh perusakan membran sitoplasma oleh senyawa fenolik dan mendenaturasikan protein juga penghambatan enzim oleh senyawa terpenoid pada minyak atsiri. Kedua jalan tersebut sama-sama kuat, sehingga efek antimikroba berjalan dengan baik.

Manfaat Lumut Hati

Kandungan kimia yang cukup banyak dan berfungsi sebagai aktivitasnya dalam menghambat enzim mikroorganisme menjadikan lumut hati bermanfaat sebagai obat. Beberapa jenis dari lumut ini telah diujicobakan dan mendapatkan hasil yang baik sebagai antimikroba dan antivirus. Berikut contoh jenis lumut ini dan manfaatnya sebagai obat.
Marchantia polymorpha, berfungsi sebagai obat penyakit hati yaitu hepatitis C. Antivirus pada tumbuhan ini berguna dalam menangkal pertumbuhan virus pada hati. Selain itu, tumbuhan ini juga bermanfaat untuk menghilangkan racun gigitan ular pada tindakan pertama.
Frullania tamarisci bermanfaat sebagai obat antiseptik. Sepertinya golongan senyawa flavonoid lebih mendominasi pada tumbuhan ini.
Marchantia paleacea memiliki kegunaan sebagai antimikroba
Conocephalum conicum bermanfaat sebagai antibakteri dan antijamur serta untuk mengurangi dan mengobati luka bakar.

Manfaat lumut hati secara umum adalah pada kinerjanya sebagai antimikroba, antivirus, antibakteri, dan antijamur. Hepatitis termasuk penyakit yang disebabkan oleh virus. Maka tumbuhan ini dapat dimanfaatkan untuk mengobati penyakit hepatitis C.

Cara yang dapat dilakukan adalah ambil sekitar 10 gram lumut hati (Marchantia polymorpha atau Marchantia paleacea) dan cuci hingga bersih. Kemudian, jemur sebentar pada terik matahari selama 10 menit. Rebus lumut tersebut dengan setengah liter air hingga menjadi 250 cc (setengahnya). Biarkan dingin kemudian minum. Ulangi hal yang sama selama 3-6 hari, maka efek pun akan terasa di tubuh.

Pemanfaatan lumut ini sebagai obat luka, baik luka bakar ataupun luka berdarah dapat dilakukan dengan mengambil beberapa lumut hati, cuci, dan remas lalu tempelkan pada luka tersebut. Senyawa antibakteri akan menjaga luka tidak bernanah karena tertutupi oleh lumut hati tersebut. Bungkus dengan kain yang bersih.

Pertanyaan :

Fungsi dari senyawa terpenoid  ini adalah antibakteri, antijamur, antivirus, dan dapat digunakan dalam pengobatan dan terapi. Triterpenoid adalah senyawa yang mendominasi senyawa terpenoid dengan jumlah rantai 3 kali rantai terpenoid, yang memiliki aktivitas antimikroba yang terbaik.
permasalahannya disini adalah bagaimana proses keterlibatan senyawa terpenoid tersebut dalam lumut hati sehingga dikatakan sebagai antimikroba terbaik sementara  perusakan membran sitoplasma oleh senyawa fenolik dan mendenaturasikan protein juga sedangkan terpenoid hanya sebagai penghambatan enzim pada minyak atsiri ???


2 komentar:

  1. proses keterlibatan terpenoid sebagai anti bakteri terbaik adalah yaitu dimana terpenoid itu sendirikan mengandung senyawa-senyawa yang banyak mengandung zat anti bakteri,antivirus,antimikroba dls yang senyawa tersebut adalah hasil produk dari terpenoid.
    salah satunya adalah senyawa turunan terpenoid yaitu steroid, senyawa ini berasal dari penggabungan senyawa triterpenoid dengan sikloartenol. Triterpenoid adalah senyawa yang mendominasi senyawa terpenoid dengan jumlah rantai 3 kali rantai terpenoid, yang memiliki aktivitas antimikroba yang terbaik.
    jadi semakin banyak triterpenoid yang dihasilkan maka semakin baik pula antimikroba yang akan dihasilkan yang produknya berupa minyak atsiri.
    Antimikroba memiliki mekanisme yang hanya bersangkutan pada suatu mikroorganisme sehingga tidak mengganggu metabolisme manusia. Mekanisme ini berkaitan erat dengan sintesis dinding sel mikroorganisme, membran sel, replikasi DNA, dan metabolit sekunder dari suatu mikroorganisme.
    Enzim ini berfungsi dalam sintesis dinding sel pada suatu mikroorganisme.
    Apabila dinding sel gagal disintesis, maka membran sel pun juga tidak mungkin tersintesis yang mengakibatkan kekacauan pada struktur mikroorganisme. Metabolisme pun terhenti pada mikroorganisme, yang menyebabkan kematian sehingga secara tidak langsung.
    Fungsi antimikroba adalah mengganggu dan merusak metabolisme suatu mikroorganisme

    BalasHapus
  2. menurut literatur yg saya baca, triterpenoid adalah senyawa yang mendominasi senyawa terpenoid dengan jumlah rantai 3 kali siklik rantai terpenoid yg memiliki aktivitas antimikroba yang baik.
    Semakin banyak triterpenoid yang dihasilkan maka semakin baik pula antimikroba yg akan dihasilkan yg berupa produknya minyak atsiri.
    Antimikroba memiliki mekanisme yang hanya bersangkutan pdinding sel ada suatu mikroorgnisme sehingga tidak mennganggu metaboolisme manusia . mekanisme ini berkaitan erat dengan sintesis dinding sel mikroorganisme,
    Dimana enzim berfungsi dalam siintesis dinding sel suatu mikroorganisme. Apabila dinding sel gagal disintesis maka membrane sel pun juga tidak mungkin tersintesiis yg mengakibatkan kekacauan pada struktur mikroorganisme.

    BalasHapus