Lumut
Hati sebagai Aktivitas Antimikroba
Lumut adalah tumbuhan yang mudah kita temui. Secara biologi,
lumut digolongkan ke dalam tumbuhan tingkat rendah dan termasuk dalam divisi
Bryophyta. Lumut dapat ditemui di tempat-tempat yang lembab dan termasuk dalam
tumbuhan darat asli. Lumut ada banyak jenisnya, misalnya lumut hati.
Tentang Lumut
Tumbuhan ini sudah terbentuk embrio namun belum memiliki
akar, batang dan daun hanya spora saja. Sel perkembangan lumut dibedakan atas
sel kelamin jantan yang disebut anteridium dengan bentuk gada, yang berfungsi
menghasilkan sperma, sedangkan sel kelamin betina yaitu arkegonium yang
berbentuk botol berfungsi menghasilkan ovum.
Meskipun memiliki sperma dan ovum, tumbuhan ini tidak selalu
berkembang biak dengan pembuahan karena terjadi pergiliran. Pergiliran ini disebut
metagenesis, yang terjadi antara sporofit yang menghasilkan spora dan gametofit
yang menghasilkan sperma dan ovum.
Generasi gametofit menjadi dominan pada lumut sedangkan pada
tumbuhan tingkat tinggi generasi gametofitnya tereduksi. Gametofit pada lumut
ada yang serumah seperti halnya lumut hati, adapula yang berumah dua seperti
lumut daun.
Tumbuhan lumut sering disebut sebagai tumbuhan perintis.
Sifatnya yang mudah tumbuh dimanapun keadaan kondisinya berguna untuk membuka
jalan bagi tumbuhan lain untuk dapat tumbuh pada kondisi yang sebelumnya tidak
memungkinkan.
Lumut dapat tumbuh dimana saja dikarenakan dirinya tidak
memiliki akar sejati. Alat tumbuh dan menempel bukanlah akar namun rhizoid,
yaitu akar semu sehingga memungkinkan tumbuhan ini menempel di tempat yang
bahkan tidak mungkin tumbuhan lain untuk dapat tumbuh.
Tumbuhan lumut digolongkan dalam tiga kelas, yaitu lumut
daun (Musci), lumut hati (Hepaticae), dan lumut tanduk (anthocerotae). Lumut
hati adalah jenis lumut yang berumah satu, sel kelamin jantan (anteridium) dan
sel kelamin betina (arkegonium) berada dalam satu individu.
Lumut ini termasuk jenis lumut yang mudah sekali tumbuh dan
berkembang biak. Di Amerika Utara misalnya, tumbuhan lumut hati dianggap
sebagai gulma karena pesatnya pertumbuhan. Marchantia polymorpha, Marchantia
paleacea, dan Marchantia emarginata sangat mudah tumbuh di daerah beriklim
dingin dengan suhu rata-rata 18-22ÂșC.
Pertumbuhan akan sangat meningkat manakala kadar nitrogen
dalam udara cukup tinggi. Penyemprotan herbisida untuk menanggulangi gulma pun
akan terasa sia-sia karena terjadi ledakan pertumbuhan.
Dari sebuah penelitian, diketahui bahwa ekstrak lumut ini
memiliki kandungan isoflavonoid, bioflavonoid, dan flavonoid. Beberapa jenis
lumut hati juga mengandung triterpenoid dan steroid. Fungsi dari senyawa aktif
pada lumut ini antara lain:
1. Terpenoid
Kadang tumbuhan memiliki kandungan minyak atsiri. Minyak
atsiri ini terdiri atas senyawa dominan yakni terpenoid. Terpenoid dalam
tumbuhan dapat digolongkan berdasarkan atas jumlah atom karbon pada
konformasinya. Yang paling rendah adalah Isoprena, Monoterpenoid hingga
Poliisopren.
Fungsi dari senyawa ini adalah antibakteri, antijamur,
antivirus, dan dapat digunakan dalam pengobatan dan terapi. Triterpenoid adalah
senyawa yang mendominasi senyawa terpenoid dengan jumlah rantai 3 kali rantai
terpenoid, yang memiliki aktivitas antimikroba yang terbaik.
2. Steroid
Steroid merupakan derivatif (senyawa turunan) dari senyawa
terpenoid. Senyawa ini berasal dari penggabungan senyawa triterpenoid dengan
sikloartenol. Fungsi senyawa steroid adalah bahan baku untuk pembuatan obat.
Secara umum, senyawa kimia yang terkandung pada lumut jenis
ini memiliki aktivitas antimikroba, antibakteri, dan antivirus sehingga banyak
penelitian mengenainya sebagai antimikroba. Biasanya penelitian menggunakan
sampel bakteri dan mikroorganisme dengan metode cakram pada sebuah preparat
uji. Ekstrak dari obyek yang diteliti diambil kemudian diujikan pada
mikroorganisme yang menjadi sasaran
Antimikroba harus memiliki syarat tidak beracun bagi pangan,
tidak berasa, dan tidak mengubah cita rasa serta memiliki kemampuan membunuh
dibanding menghambat pertumbuhan mikroba. Oleh karena itu perlu dilakukan
sebuah penelitian dan kajian yang baik untuk mengetahui kemampuan antimikroba
suatu obyek.
Diyakini antimikroba memiliki mekanisme yang hanya bersangkutan
pada suatu mikroorganisme sehingga tidak mengganggu metabolisme manusia.
Mekanisme ini berkaitan erat dengan sintesis dinding sel mikroorganisme,
membran sel, replikasi DNA, dan metabolit sekunder dari suatu mikroorganisme.
Telah dijelaskan di atas, bahwa kandungan lumut jenis ini
yang berupa flavonoid berfungsi menghambat enzim. Enzim ini berfungsi dalam
sintesis dinding sel pada suatu mikroorganisme.
Apabila dinding sel gagal disintesis, maka membran sel pun
juga tidak mungkin tersintesis yang mengakibatkan kekacauan pada struktur
mikroorganisme. Metabolisme pun terhenti pada mikroorganisme, yang menyebabkan
kematian sehingga secara tidak langsung.
Fungsi antimikroba adalah mengganggu dan merusak metabolisme
suatu mikroorganisme. Ada banyak jenis penggangguan metabolisme ini, baik oleh
perusakan membran sitoplasma oleh senyawa fenolik dan mendenaturasikan protein
juga penghambatan enzim oleh senyawa terpenoid pada minyak atsiri. Kedua jalan
tersebut sama-sama kuat, sehingga efek antimikroba berjalan dengan baik.
Manfaat Lumut Hati
Kandungan kimia yang cukup banyak dan berfungsi sebagai
aktivitasnya dalam menghambat enzim mikroorganisme menjadikan lumut hati
bermanfaat sebagai obat. Beberapa jenis dari lumut ini telah diujicobakan dan
mendapatkan hasil yang baik sebagai antimikroba dan antivirus. Berikut contoh
jenis lumut ini dan manfaatnya sebagai obat.
Marchantia polymorpha, berfungsi sebagai obat penyakit hati
yaitu hepatitis C. Antivirus pada tumbuhan ini berguna dalam menangkal
pertumbuhan virus pada hati. Selain itu, tumbuhan ini juga bermanfaat untuk
menghilangkan racun gigitan ular pada tindakan pertama.
Frullania tamarisci bermanfaat sebagai obat antiseptik.
Sepertinya golongan senyawa flavonoid lebih mendominasi pada tumbuhan ini.
Marchantia paleacea memiliki kegunaan sebagai antimikroba
Conocephalum conicum bermanfaat sebagai antibakteri dan
antijamur serta untuk mengurangi dan mengobati luka bakar.
Manfaat lumut hati secara umum adalah pada kinerjanya
sebagai antimikroba, antivirus, antibakteri, dan antijamur. Hepatitis termasuk
penyakit yang disebabkan oleh virus. Maka tumbuhan ini dapat dimanfaatkan untuk
mengobati penyakit hepatitis C.
Cara yang dapat dilakukan adalah ambil sekitar 10 gram lumut
hati (Marchantia polymorpha atau Marchantia paleacea) dan cuci hingga bersih.
Kemudian, jemur sebentar pada terik matahari selama 10 menit. Rebus lumut
tersebut dengan setengah liter air hingga menjadi 250 cc (setengahnya). Biarkan
dingin kemudian minum. Ulangi hal yang sama selama 3-6 hari, maka efek pun akan
terasa di tubuh.
Pemanfaatan lumut ini sebagai obat luka, baik luka bakar
ataupun luka berdarah dapat dilakukan dengan mengambil beberapa lumut hati,
cuci, dan remas lalu tempelkan pada luka tersebut. Senyawa antibakteri akan
menjaga luka tidak bernanah karena tertutupi oleh lumut hati tersebut. Bungkus
dengan kain yang bersih.
Pertanyaan :
Fungsi dari senyawa terpenoid ini adalah antibakteri, antijamur,
antivirus, dan dapat digunakan dalam pengobatan dan terapi. Triterpenoid adalah
senyawa yang mendominasi senyawa terpenoid dengan jumlah rantai 3 kali rantai
terpenoid, yang memiliki aktivitas antimikroba yang terbaik.
permasalahannya disini adalah bagaimana proses keterlibatan senyawa terpenoid tersebut dalam lumut hati sehingga dikatakan sebagai antimikroba terbaik sementara
perusakan membran sitoplasma oleh senyawa fenolik dan mendenaturasikan protein
juga sedangkan terpenoid hanya sebagai penghambatan enzim pada minyak atsiri ???
proses keterlibatan terpenoid sebagai anti bakteri terbaik adalah yaitu dimana terpenoid itu sendirikan mengandung senyawa-senyawa yang banyak mengandung zat anti bakteri,antivirus,antimikroba dls yang senyawa tersebut adalah hasil produk dari terpenoid.
BalasHapussalah satunya adalah senyawa turunan terpenoid yaitu steroid, senyawa ini berasal dari penggabungan senyawa triterpenoid dengan sikloartenol. Triterpenoid adalah senyawa yang mendominasi senyawa terpenoid dengan jumlah rantai 3 kali rantai terpenoid, yang memiliki aktivitas antimikroba yang terbaik.
jadi semakin banyak triterpenoid yang dihasilkan maka semakin baik pula antimikroba yang akan dihasilkan yang produknya berupa minyak atsiri.
Antimikroba memiliki mekanisme yang hanya bersangkutan pada suatu mikroorganisme sehingga tidak mengganggu metabolisme manusia. Mekanisme ini berkaitan erat dengan sintesis dinding sel mikroorganisme, membran sel, replikasi DNA, dan metabolit sekunder dari suatu mikroorganisme.
Enzim ini berfungsi dalam sintesis dinding sel pada suatu mikroorganisme.
Apabila dinding sel gagal disintesis, maka membran sel pun juga tidak mungkin tersintesis yang mengakibatkan kekacauan pada struktur mikroorganisme. Metabolisme pun terhenti pada mikroorganisme, yang menyebabkan kematian sehingga secara tidak langsung.
Fungsi antimikroba adalah mengganggu dan merusak metabolisme suatu mikroorganisme
menurut literatur yg saya baca, triterpenoid adalah senyawa yang mendominasi senyawa terpenoid dengan jumlah rantai 3 kali siklik rantai terpenoid yg memiliki aktivitas antimikroba yang baik.
BalasHapusSemakin banyak triterpenoid yang dihasilkan maka semakin baik pula antimikroba yg akan dihasilkan yg berupa produknya minyak atsiri.
Antimikroba memiliki mekanisme yang hanya bersangkutan pdinding sel ada suatu mikroorgnisme sehingga tidak mennganggu metaboolisme manusia . mekanisme ini berkaitan erat dengan sintesis dinding sel mikroorganisme,
Dimana enzim berfungsi dalam siintesis dinding sel suatu mikroorganisme. Apabila dinding sel gagal disintesis maka membrane sel pun juga tidak mungkin tersintesiis yg mengakibatkan kekacauan pada struktur mikroorganisme.